Rebana merupakan salah satu alat musik tergolong pada alat musik perkusi
yang dimainkan dengan sistem dipukul dengan jari jemari seperti gendang
atau kendang, cajon, jimbe, dan lain-lain. Alat
musik ini memiliki ciri khas yakni sebagai pengiring musik qosidah atau
hadroh dan amat kental dengan adat istiadat islami. Pada tiap perayaan
hari – hari besar dalam islam alat musik ini tak pernah bolos untuk
memeriahkanya, seperti pada perayaan pernikahan, syukuran, sholawatan
dan lain-lain. Alat musik ini senantiasa ada untuk mengiringi.
Dalam permainan musik hadroh, ada 2 jenis Pukulan dasar, adalah :
Pukulan
1 atau Disebut pukulan Anakan, dan Pukulan 2 atau disebut pukulan
Nikahan. Kedua jenis pukulan diatas dimainkan secara bersamaan sehingga
membentuk harmoni suara yang khas. Karenanya dari itu diperlukan minimal
dua orang penabuh hadroh agar bisa mengiringi nyanyian qosidah
sholawat.
Untuk belajar bermain rebana bukanlah hal yang sulit
yang penting ada keinginan yang keras untuk belajar. Belajar rebana pada
prinsipnya sama seperti belajar seperti alat-alat musik yang tergolong
perkusi seperti kendang, jimbe dan sebagainya. Di sini dipusatkan kepada
pukulan tangan atau jari jemari tangan. Banyak cara yang dapat
dilaksanakan untuk bisa bermain rebana misal belajar dari seseorang yang
piawai bermain rebana atau belajar secara otodidak melewati buku
belajar musik maupun melewati dunia maya.
Kunci Pukulan Dasar
1.Rumus Kunci Hadroh Anakan :
Awalan : D.T DDDT / TDTT DDDT / ( diketuk ber xx mengikuti lagu )
Naikan : TDTT TTTT TDDD DDDD DDTT
Naik : TTDT TDTT (diulang menurut lagu)
Jeda : T. TTTT TTTT
Akhiran : TDDT TTDT TD
2. Rumus Dasar Hadroh Nikahan
Awalan : DT DDD / TDT DDD / ( diketuk berkali mengikuti lagu )
Naikan : TD TTTT TTTD DDDD DDDD
Naik : TTT. D. TTTD (diketuk berulang saat reff)
Jeda : T.T.T. TTTT
Tutup : DD TTT. D. TTTD
Ket : Rumus di atas adalah rumus dasar (belum diterapkan pada lagu),
apabila akan diterapkan pada lagu maka rumus tersebut diketuk dengan
mengikuti panjang pendeknya lagu, dengan cara dikurangi atau ditambah.
Ketentuannya, untuk rumus A (yang ditambah atau dikurangi) adalah pada
ketukan TTT. D. TTT D dan untuk rumus B pada ketukan TTDT TDTT.
CONTOH PENERAPAN PADA LAGU
Lagu Assalamu’alaik : Baris nomor 3 diketuk 2x, baris nomor 4 dikurangi 1
Lagu Yaa Nabi Salam ’Alaik : Baris nomor 4 ditambah 1.
Lagu Yaa Imamarrusli : Baris nomor 3 diketuk 2x, baris nomor 4 dikurangi 1.
Lagu Thola’al Badru : Baris nomor 3 dikurangi 1.
CONTOH VARIASI KETUKAN AWALAN LAGU
D / D DDD / T DDD…
D / TD TDD / T DDD…
D / D. D. D TT D / T DDD…
D / DD D / T DDD…
D / D D DD / T DDDT…
D / TD T. DD / T DDDT…
D / D. D. D TT TD / T DDDT…
D / DD D / T DDDT..
CONTOH KETUKAN BASS
D / D DD D
D / DD DD D
D / D DD D
D / D DD DD D D
D / D D D
Ket : Untuk ketukan awalan Bas, mengikuti ketukan awalan pada rumus A.
Artikel ini kami susun bari berbagai macam sumber di Internet, Tanpa
mengurangi rasa hormat kami ucapkan terimakasih untuk website atau blog
yang artikelnya telah kami kutip. Jazakumullah
Rabu, 02 Agustus 2017
Home »
rumus hadroh ahbabul musthofa
,
rumus hadroh al banjari
,
rumus hadroh anakan
,
rumus hadroh habib syech
,
rumus hadroh lambat
,
rumus hadroh lengkap
,
rumus hadroh pelan
,
rumus hadroh variasi
» Rumus Hadroh Lambat dan Rumus Hadroh Anakan
Assalamualaikum
BalasHapusKang/mas
Izin copas
Kalau ada link video nya
Sekalian doang minta di ijazahkan
Terimakasih
Wassalamualaikum
Salam dari team hadroh dari bogor
Terima kasih ilmunya
BalasHapusSemoga terus istiqomah dalam bersholawat
izin ss min dan mebalajar
BalasHapus